Detail Cantuman
Advanced SearchText
Koto gadang masa kolonial
Koto Gadang, nagari di barat Bukittinggi, di seberang Ngarai Sianok, sangat kuat mempertahankan adat. Akan tetapi, dalam waktu bersamaan Koto Gadang merupakan daerah pertama yang membuka diri terhadap pengaruh luar, khususnya pengaruh Barat melalui sekolah berbahasa Belanda. Inilah satu-satunya fenomena pembaruan sosio-kultural di Nusantara yang terjadi pada kolonial abad 19 dan 20.
Seakan bertamasya ke masa lalu, kita diajak melihat perubahan-perubahan yang terjadi. Prubahan itu dipicu dan dipelopori bukan hanya oleh sejumlah tokoh pembaru yang menghabiskan waktunya di rantau untuk menjadi guru, amtenar, dokter, insiyur, dan pandai emas, melainkan juga oleh tokoh sentyral Koo Gadang, Yahya Datuk Kayo yang menggerakkan perubahan dari dalam.
Ketika nagari lain menentang penjajahan dengan cara menjauhi dan memeranginya, mencari kekuatan pada sekolah-sekolah agama, orang KotoGadang "menentang'' justru dengan menguasai senjata yang sma seperti dipakai penjajah: sekolah, bahasa Belanda, dan bekerja sama.
Ketersediaan
FK00004593 | 959.802 ETE k | Perpustakaan Fakultas Kedokteran | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
959.802 ETE k
|
Penerbit | LKiS : yogyakarta., 2007 |
Deskripsi Fisik |
xxii, 326 hlm.; 23 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-1283-29-X
|
Klasifikasi |
959.802
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain