Buku yang sedang anda baca ini, tidak hanya menyajikan aspek teoritis dan metodologis kajian linguistik forensik,tetapi juga menyajikan bagaimana teori dan metode itu diterapkan dalam suatu kasus tindak kejahatan. Melalui analisis teks dengan analogi DNA, analisis linguistik forensik berbasis teks membari ruang untuk menemukan wujud satuan kebahasaan yang mengandung unsur tindak kejahatan dalam bentuk replikasi, baik bersifat intateks maupun antarteks. Melalui analogi teks dengan DNA itu pula,linguistik forensik tidak hanya mampu mengeksplanasi profil pelaku tindak kejahatan, tetapi mampu mengeksplanasi profil pelaku tindak kejahatan, tetapi mampu mengeksplanasi jenis atau bentuk tindak kejahatan dan apakah sebuah tindak kejahatan dilakukan secara sengaja, berencana atau tidak. Suatu model kajian linguistik forensik yang mencoba keluar dari tradisi yang menganggap linguistik forensik identik dengan sidik jari yang memanfaatkan "sidik bahasa" untuk mengidentifikasi pelaku tindak kejahatan. Oleh karna itu, model analisis yang ditawarkan dalam buku ini tidak hanya untuk kajian penggunaan bahasa dalam proses forensik dan peradilan, tetapi juga untuk penyediaan bukti-bukti linguistik untuk suatu kasus dan kajian hukum tertulis.dengan kata lain, model kajian lingusitik forensik dalam buku ini tidak hanya untuk kajian penggunaan bahasa dalam proses forensik dan peradilan, tetapi juga untuk penyediaan bukti-bukti linguistik untuk suatu kasus dan kajian hukum tertulis. Dengan kata lain, model kajian linguistik forensik dalam buku ini tidak hanya untuk keperluan hukum tetapi juga untuk keperluan penegak hukum, seperti: konspirasi, terorisme, kontraintelijen, penyuapan, sumpah palsu, ujaran kebencian, ancaman, plagiarisme dll. Itu sebabnya buku ini bermanfaat tidak hanya untuk mahasiswa S1, S2 dan S3 bidang ilmu bahasa atau bidang ilmu hukum tetapi juga bermanfaat untuk para penegak hukum: polisi, jaksa, hakim, dan tentu para "pengacara kebahasaan", serta para peneliti yang tertarik dengan persoalan bahasa dan hukum.